Publik Jabodetabek

Loading

Tragis! Cekcok di Konser Musik Berujung Maut, 2 Anak Jalanan Bunuh Pria Tangerang

Peristiwa tragis menggemparkan Tangerang setelah dua anak jalanan diamankan pihak kepolisian terkait kasus pembunuhan seorang pria. Insiden berdarah ini ternyata dipicu oleh cekcok mulut yang terjadi saat sebuah konser musik berlangsung di wilayah tersebut. Kasus ini menjadi perhatian serius dan menyoroti potensi kekerasan yang bisa timbul akibat hal sepele.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, peristiwa nahas ini terjadi pada Sabtu malam, 19 April 2025, usai sebuah konser musik di wilayah Tangerang. Korban yang diketahui berinisial MR (45) ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka tusuk di bagian dada. Pihak kepolisian yang menerima laporan segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi penemuan jenazah.

Tim Reskrim Polres Tangerang bergerak cepat dan berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku yang ternyata masih di bawah umur dan berstatus sebagai anak jalanan, masing-masing berinisial AG (16) dan RF (17). Penangkapan dilakukan tidak jauh dari lokasi konser setelah polisi mendapatkan keterangan saksi yang melihat keduanya terlibat perkelahian dengan korban.

Motif di balik pembunuhan ini terungkap bermula dari cekcok mulut saat konser musik berlangsung. Korban diduga tak sengaja menyenggol salah satu pelaku, yang kemudian memicu emosi dan perdebatan sengit. Kedua pelaku yang dalam kondisi terpengaruh minuman keras kemudian melakukan penyerangan terhadap korban.

“Awalnya korban ini tanpa sengaja menyenggol salah satu pelaku saat konser. Kemudian terjadi adu mulut dan karena pelaku dalam kondisi mabuk, terjadilah penusukan,” ujar Kapolres Tangerang Selatan, Kombes Pol Wahyu Agung Jatmiko, seperti dikutip dari detik.com.

Pihak kepolisian mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau yang diduga digunakan untuk melakukan penusukan. Kedua pelaku saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Tangerang Selatan untuk mengetahui peran masing-masing dalam aksi keji tersebut.

Kasus ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait, terutama mengenai pengawasan acara publik dan potensi kerawanan di kalangan anak jalanan. Upaya pembinaan, pendidikan, dan pemberdayaan anak jalanan menjadi krusial untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan.