Tragis di Jakut: Diduga Depresi Berat, Ibu Tusuk Anak Kandung Hingga Kritis
Sebuah peristiwa tragis terjadi di wilayah Koja, Jakarta Utara, di mana seorang ibu diduga mengalami depresi berat dan melakukan tindakan kekerasan dengan menusuk anak kandungnya sendiri. Insiden tusuk anak kandung yang terjadi pada Jumat malam, 18 April 2025, sekitar pukul 21.00 WIB, menyebabkan korban yang berusia lima tahun mengalami luka serius dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Pihak kepolisian Sektor Koja telah mengamankan pelaku tusuk anak kandung yang merupakan ibu korban dan tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait motif di balik tindakan tersebut.
Informasi awal yang dihimpun dari pihak kepolisian dan keterangan saksi menyebutkan bahwa sebelum insiden tusuk anak kandung terjadi, pelaku yang diketahui berinisial NM (32 tahun) diduga menunjukkan gejala depresi berat. Pada malam kejadian, tanpa alasan yang jelas, NM tiba-tiba mengambil senjata tajam dan menusuk anak kandungnya yang sedang tertidur. Suami pelaku yang menyaksikan kejadian tersebut segera mengamankan pelaku dan membawa korban yang bersimbah darah ke rumah sakit terdekat.
Petugas kepolisian Sektor Koja yang menerima laporan mengenai penusukan anak ini segera mendatangi lokasi kejadian dan rumah sakit untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi, termasuk suami pelaku dan tetangga. Berdasarkan keterangan awal, kuat dugaan bahwa pelaku NM mengalami gangguan kejiwaan berupa depresi berat yang memicu tindakan tusuk anak kandung tersebut. Namun, pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan kejiwaan lebih lanjut terhadap pelaku untuk memastikan kondisi mentalnya.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Koja, Kompol Slamet Widodo, saat dikonfirmasi mengenai kejadian ini pada Jumat malam, membenarkan adanya seorang ibu yang diduga melakukan tusuk anak kandung hingga korban mengalami luka serius. “Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Pelaku yang merupakan ibu korban telah kami amankan dan sedang menjalani pemeriksaan. Dugaan sementara, pelaku mengalami depresi berat. Namun, kami akan melakukan pemeriksaan kejiwaan secara menyeluruh untuk memastikan kondisi mental pelaku saat kejadian. Prioritas kami saat ini adalah keselamatan korban yang sedang mendapatkan perawatan medis,” ujarnya. Pihak kepolisian juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan pendampingan psikologis kepada korban dan keluarga. Kasus tusuk anak kandung ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama bagi ibu yang mungkin mengalami tekanan pasca melahirkan atau masalah psikologis lainnya.