Publik Jabodetabek

Loading

Tragis! Niat Baik Berujung Petaka, Pemuda Dipukuli Massa Dikira Maling di Jaksel

Sebuah insiden mengenaskan terjadi di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel), di mana seorang pemuda menjadi korban amukan massa akibat salah sasaran. Pemuda tersebut, yang diketahui hendak membantu seorang temannya, justru dituduh sebagai pelaku pencurian dan подвергся tindakan kekerasan fisik oleh warga setempat.

Peristiwa salah sasaran ini terjadi pada hari Selasa, 29 April 2025, sekitar pukul 01.00 WIB di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Korban yang diidentifikasi sebagai RZ (22 tahun) datang ke lokasi untuk mengantarkan barang titipan dari temannya. Namun, saat tiba di gang sempit, RZ berpapasan dengan beberapa warga yang tengah berjaga-jaga karena maraknya aksi pencurian di lingkungan mereka.

Karena situasi yang gelap dan mungkin adanya kesalahpahaman komunikasi, RZ tiba-tiba diteriaki maling dan langsung дикепунг oleh warga. Meskipun RZ sudah berusaha menjelaskan maksud kedatangannya, emosi warga yang sudah tersulut tidak terkendali. Akibatnya, pemuda malang tersebut menjadi korban salah sasaran dan подвергся pukulan serta tendangan dari sejumlah warga.

Beruntung, tidak lama kemudian, petugas kepolisian dari Polsek Tebet tiba di lokasi setelah menerima laporan dari warga lainnya. Petugas berhasil melerai kerumunan massa dan mengamankan RZ yang sudah mengalami luka-luka cukup parah. Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tebet untuk mendapatkan perawatan medis.

Kapolsek Tebet, Kompol Slamet Widodo, membenarkan adanya kejadian salah sasaran yang mengakibatkan seorang pemuda menjadi korban pengeroyokan. “Kami telah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. Beberapa saksi mata di lokasi kejadian sudah kami mintai keterangan,” ujar Kompol Slamet saat dikonfirmasi di kantornya pada hari Selasa siang.

Kompol Slamet juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan selalu mengedepankan asas praduga tak bersalah. “Sebelum bertindak, sebaiknya dipastikan terlebih dahulu kebenarannya. Main hakim sendiri adalah tindakan yang melanggar hukum dan dapat berakibat fatal,” tegasnya. Pihak kepolisian saat ini tengah mencari informasi lebih detail mengenai pemicu kesalahpahaman yang menyebabkan terjadinya insiden salah sasaran ini. Mereka juga akan mendalami peran masing-masing warga yang terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut.

Insiden tragis ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang pentingnya komunikasi yang jelas dan verifikasi informasi sebelum bertindak. Akibat salah sasaran, seorang pemuda yang tidak bersalah harus mengalami luka fisik dan trauma psikologis. Pihak kepolisian berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas para pelaku pengeroyokan sesuai dengan hukum yang berlaku. Masyarakat juga diharapkan dapat lebih bijak dan berhati-hati dalam bertindak, serta mempercayakan penanganan tindak kriminalitas kepada pihak berwajib.